Tipe-Tipe Ekosistem

Tipe-Tipe Ekosistem
Ekosistem tersusun atas berbagai komponen dan satuan organisasi yang menyusunnya. Di dalam ekosistem terjadi interaksi antar komponen yang menjadikan ekosistem memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karenanya, ekosistem terdiri atas beberapa tipe.
Ekosistem terdiri atas ekosistem darat, ekosistem air tawar, dan ekosistem air laut. Untuk lebih
jelasnya pelajari uraian berikut.
1. Ekosistem Darat
Ekosistem darat atau dikenal juga ekosistem terestrial, merupakan wilayah atau lingkungan fisiknya berupa daratan. Pengelompokan ekosistem darat didasarkan atas tipe struktur vegetasi yang dominan hidup atau dinamakan bioma. Jenis bioma terdiri atas bioma gurun, bioma padang rumput, bioma
tundra, bioma savana, bioma hutan hujan tropis, bioma taiga, dan bioma tundra.
a) Bioma gurun
Gurun merupakan daerah kering yang curah hujannya hanya 20 cm per tahun. Vegetasi dominan pembentuk bioma gurun adalah kaktus. Adapun hewan yang hidup di bioma ini umumnya aktif pada malam hari atau nokturnal. Hal tersebut merupakan adaptasi terhadap suhu lingkungan yang sangat panas dan untuk mengurangi kehilangan cairan tubuh.
b) Bioma padang rumput
Bioma ini memiliki karakteristik beriklim sedang, dengan curah hujan
berkisar antara 25–75 per tahun dan vegetasi dominannya adalah rumput.
Sistem perakaran rumput bercabang-cabang sehingga apabila terjadi
kemarau bioma ini akan tetap berwarna hijau karena akarnya bercabang
banyak di dalam tanah untuk mengambil air. Adapun hewan yang hidup
di bioma ini adalah kelinci, serigala, dan kuda.
c) Bioma savana
Savana merupakan padang rumput yang didominasi oleh rumput
dengan semak serta pohon yang terpencar. Savana memiliki curah hujan
sekitar 90–150 cm per tahun. Hewan yang hidup di dalamnya, antara
lain gajah, kuda, dan zarafah.
d) Bioma hutan hujan tropis
Bioma ini terdapat di daerah khatulistiwa termasuk sebagian besar wilayah Indonesia. Bioma hutan hujan tropis memiliki suhu rata-rata 25°C dan curah hujan yang cukup tinggi, yaitu antara 200–400 cm per tahun. Vegetasi yang hidup di daerah ini sangat heterogen atau beraneka ragam.
Hewan yang hidup di dalamnya, antara lain monyet, harimau, dan serangga.
e) Bioma tundra
Tundra memiliki dua jenis, yaitu tundra artik dan tundra alpin.
Tundra artik adalah tundra yang berada dekat daerah kutub utara sedangkan tundra alpin adalah tundra yang terdapat di dataran tinggi atau puncak gunung. Vegetasi yang dominan di bioma tundra adalah rumput alang-alang dan lumut daun. Adapun hewan yang terdapat pada bioma ini, antara lain
kelinci dan serigala.
f) Bioma taiga
Taiga merupakan bioma yang memiliki ciri beriklim musim dingin yang panjang. Taiga disebut juga hutan konifer (pinus). Hutan ini selalu hijau oleh karenanya konifer disebut juga tumbuhan evergreeen. Vegetasi yang dominan pada bioma ini adalah tumbuhan pinus.
Adapun hewan yang hidup pada bioma ini, antara lain kelinci, serangga, dan beruang.
2. Ekosistem Air Tawar
Ekosistem ini memiliki beberapa karakteristik, seperti variasi suhu yang perubahannya tidak menyolok, tumbuhan yang dominannya alga, dan keadaan lingkungannya dipengaruhi oleh iklim dan cuaca. Ekosistem air tawar dibagi menjadi dua, yaitu lotik dan lentik. Ekosistem air tawar lotik merupakan perairan berarus, contohnya adalah sungai. Adapun ekosistem air tawar lentik memiliki ciri airnya tidak berarus. Contoh perairan lentik adalah danau. Danau memiliki tiga wilayah horizontal, yaitu zona limnetik, zona litoral, dan zona profundal.
Zona limnetik adalah wilayah perairan yang masih bisa di tembus oleh cahaya matahari. Di zona ini banyak didominasi oleh zooplankton dan nekton. Zona litoral merupakan wilayah tepi pada danau dan sungai. Organisme yang hidup di dalamnya adalah katak, serangga, dan Hydrilla.
Adapun zona profundal adalah daerah dasar pada suatu danau atau kolam.
Organisme yang hidup di dalamnya adalah dekomposer.

3. Ekosistem Air Laut
Ekosistem air laut merupakan ekosistem yang paling luas di bumi ini. Ekosistem air laut memiliki tiga jenis zona, yaitu zona litoral, neritik, dan pelagik. Zona litoral merupakan daerah pantai yang terletak di antara pasang tertinggi dan surut terendah. Zona neritik adalah daerah laut
dangkal yang selalu tertutup air meski pada waktu surut.
Adapun zona pelagik adalah daerah perairan terbuka yang memiliki kedalaman 6.000–10.000 m. Zona pelagik terdiri atas daerah epipelagik, mesopelagik, dan batipelagik. Perhatikan gambar berikut.